Selasa, 11 November 2008

Agama Bangsa Indian di Amerika Utara



Agama Bangsa Indian di Amerika Utara
29 Mei 2006 - Oleh: Zakaria Virk, Kanada



Bangsa Indian adalah penduduk asli Amerika Utara sebelum kemudian tiba kekuatan
kolonisasi orang-orang Eropah. Mereka kemudian ditaklukkan sepenuhnya dan dalam
masalah agama, mereka dipajankan pada agama Kristen. Namun hasil riset
menunjukkan kalau mereka masih memiliki keyakinan agama tersendiri serta konsep
tentang akhlak dan keruhanian, jauh sebelum kedatangan agama Kristen. Artikel
ini berusaha membahas secara lebih dekat keyakinan dan budaya mereka.
Pengarang tinggal di Kanada dan memiliki kontak langsung dengan beberapa bangsa
Indian sebagai bagian dari risetnya ini.
Penemuan bangsa Indian
Selama lebih dari lima ratus tahun terakhir, bangsa Indian Amerika dianggap
sebagai simbol yang paling dikenal tentang Dunia Baru. Menyebut penduduk asli
Amerika sebagai Indian sebenarnya suatu kesalahan penamaan. Ketika Columbus
mencapai pulau-pulau di Bahama, ia mengira telah sampai di kawasan India
(inklusif Cina dan Jepang). Penduduk yang ditemuinya di pulau-pulau itu
disebutnya Los Indios atau Indian. Sejak itu digunakan istilah Indian atau
Indian Kulit Merah kepada segenap penduduk asli yang hidup di benua Amerika,
kecuali bangsa Inuit di Kutub Utara dan Eskimo di Alaska.
Penduduk asli itu sudah hidup di benua tersebut selama ribuan tahun. Bangsa
Viking yang melakukan eksplorasi pantai Timur Amerika Utara sekitar tahun 1000 M
telah juga melakukan kontak dengan penduduk asli ini. Ada bukti-bukti sejarah
dan geografis yang menunjukkan kaum Muslim dari Spanyol dan Afrika pernah kontak
dengan penduduk asli ini jauh sebelum Columbus tiba di tahun 1492. Menurut
catatan, orang Muslim yang bisa diidentifikasi telah berkunjung ke Amerika Utara
pada tahun 1539 adalah Estevanico, navigator dari nakhoda Marcos de Niza.
Berapa jumlah populasi penduduk asli ketika bangsa Eropah tiba di Dunia Baru,
ada yang memperkirakan sekitar satu juta orang yang hidup di kawasan yang
sekarang disebut Amerika Serikat. Mereka terbagi dalam 540 suku dengan lebih
dari 500 bahasa. Beberapa suku bangsa yang terkenal di antaranya adalah
Cherokee, Navajo, Sioux, Blackfeet, Shawnee, Mohican dan Cree. Sekarang ini
hanya tinggal 221 bahasa saja lagi. Banyak cendekiawan yang mencoba
memperkaitkan bahasa mereka dengan bahasa di Asia tetapi mereka tidak berhasil
membuktikannya secara konklusif. Semua bahasa itu dituliskan dalam huruf-huruf
yang terdiri dari 100 abjad dengan berbagai variasi dalam urutannya.
Banyak bahasa yang masih bertahan dan digunakan dalam pembicaraan sehari-hari.
Sebagai contoh pada kamp reservasi di Amerika Serikat bagian Barat, kita bisa
mendengar orang-orang berbicara dalam bahasa Sioux, Crow, Blackfeet dan Navajo.
Di Peru, lebih dari 5 juta orang yang berbicara menggunakan Quechia, bahasa
orang Inca. Di Paraguay, bahasa resminya adalah Gaurani disamping bahasa
Spanyol. Di Kanada banyak penduduk asli tersebut yang menggunakan bahasa
Algonquin, Iroquin dan Athapasca.
Sekarang ini ada sekitar 3 juta penduduk asli ini yang hidup di Amerika Serikat
dan lebih dari 600.000 yang hidup di Kanada. Kebanyakan dari mereka menikmati
perlakuan istimewa: mereka dianggap penduduk resmi yang memiliki hak memilih.
Mereka dibebaskan dari kewajiban pajak, mereka membawa kartu identitas
tersendiri, boleh mengail dan berburu di musim apa pun. Mereka hidup berpuak,
bicara dengan bahasa mereka sendiri tetapi sebagian besar dari mereka fasih
berbahasa Inggris. Nama-nama mereka mencolok dan terdengar aneh bagi pendengar
seperti George Longfish, Gerard Cornfoot, Tehanatoken, Crazy Horse, Sitting
Bull, Dull Knife, Geronimo dan lain-lain. Mereka hidup dalam area yang
dikhususkan bagi mereka yang disebut reservasi. Reservasi (atau teritori) adalah
bidang tanah yang dikhususkan hanya untuk penduduk asli saja. Di Kanada terdapat
2.250 reservasi, yang paling dekat ke Kingston (dimana saya tinggal) adalah
Tyendinaga Mohawk Territory. Tidak ada satu bangsa Indian dan tidak ada satu
bahasa karena mereka memiliki berbagai karakteristik suku dan budaya.
Penduduk asli Amerika dipilah sebagai bagian dari ras Mongol dan berasal dari
Asia. Para ilmuwan sudah lama mencoba mentelusuri asal muasal mereka, apakah
mereka itu dari Cina atau bagian dari Suku Bangsa Israel yang Hilang.
Organisasi sosial penduduk asli Amerika (mereka lebih senang disebut demikian)
didasarkan pada keluarga, klan atau suku. Dalam klan, anggotanya menelusuri
dirinya ke belakang melalui garis laki-laki atau wanita sampai kepada sosok yang
dianggap sebagai nenek moyang bersama. Klan tersebut diberi nama-nama hewan yang
disebut sebagai totem yang dalam bahasa Algonquin berarti saudara. Di taman
Lemoint Point di kota Kingston terdapat tiang totem setinggi 7 meter dengan
ukiran wajah-wajah berwarna-warni.
Klan berbagi tugas dengan keluarga dalam membesarkan anak-anak. Bagi para
penduduk asli Amerika tersebut, setiap hewan dan setiap pohon memiliki roh
masing-masing dengan siapa orang bisa melakukan hubungan melalui jiwanya
sendiri. Sebagian mempercayai adanya kekuatan roh gabungan yang tidak terlihat
dan mengisi seluruh dunia. Sebagian ada yang meyakini roh-roh pribadi yang akan
menjaga dirinya dimana mereka bisa melakukan kontak melalui mimpi dan ilham.
Beberapa suku menyembah satu kekuatan pencipta yang tunggal, wujud Maha Agung
atau Roh Akbar (Manitou).
Kelompok Penduduk Asli
Penduduk asli Amerika bisa dipilah dalam empat kelompok sebagai berikut:
1. Suku Lakota adalah Indian padang rumput yang tipikal, nomadik, penunggang
kuda, hidup di tipi (tenda kerucut) dan memburu bison. Mereka terkenal dalam
sejarah karena pernah menghancurkan pasukan Custer dalam pertempuran Little Big
Horn pada tahun 1876.
2. Suku Apache terdiri dari enam sub suku yang tersebar di bagian baratdaya
Amerika. Agama mereka berpusat pada konsep kekuatan supranatural yang
memanifestasi dalam segala faset kehidupan dunia Apache. Mereka meyakini bisa
mencipta hubungan yang sehat dan kooperatif dengan kekuatan tersebut. Diyakini
bahwa kekuatan ini bisa ditarik melalui pengalaman mimpi atau visi.
3. Suku Navajo terutama hidup di reservasi yang dikenal sebagai Navajo Nation
di utara Arizona dan New Mexico.
4. Suku Iroquois terdiri dari lima suku bangsa yaitu Seneca, Cayuga, Onondaga,
Oneida dan Mohawk. Mereka menempati bagian tengah negara bagian New York dan
mengklaim lembah Ohio. Federasi lima suku ini merupakan yang paling kompleks
dari bangsa Indian.
Pemilikan tanah
Pimpinan bangsa Indian dianggap juga sebagai pembimbing ruhani, tukang sihir
dan dukun (medicine man). Di pusat konflik antara bangsa Eropah dan penduduk
asli adalah mengenai konsep fundamental tentang penggunaan tanah dan kepemilikan
pribadi. Sampai kini pun penduduk asli itu tidak mengerti perlunya harus bekerja
sepanjang tahun, menabung untuk masa depan atau perlunya meluku tanah untuk
ditanami. Banyak dari mereka yang amat menghormati alam dan menganggap ide
mendominasi hewan dan burung sebagai suatu hal yang menjijikkan.
Bagi penduduk asli Amerika, tanah dan hasilnya, udara dan air, semua bebas
untuk digunakan mereka. Tidak ada siapa pun yang memiliki tanah sebagai milik
pribadi, meski suatu suku bisa mengklaim sebidang tanah sebagai ulayat berburu
dan bertani. Sebagian dari mereka menganggap bumi sebagai ibu dari segala
kehidupan dan karena itu tidak habis mengerti ada orang yang menjual ibunya. Di
daerah Taos Pueblo (New Mexico), penduduk asli ini dalam musim semi berjalan di
atas tanah menggunakan sepatu beralas lembut karena mereka beranggapan sang Bumi
sedang hamil. Mereka ada yang menolak menggunakan bajak dari baja karena katanya
akan merobek dada ibu Bumi.
Keyakinan agama
Penduduk asli Amerika menganggap dunia dimulai dengan sebuah dunia roh di
langit dari mana manusia dan hewan turun untuk hidup di bumi. Pada mulanya bumi
diselimuti air, hewan-hewan itu menyelam sampai dasar mengangkuti lumpur dan
dari sana mencipta bumi.
Suku Cree di Alabama dan Georgia (USA) meyakini yang disebut Penguasa Nafas
yang setara dengan matahari dan roh dari bintang-bintang dan angin. Semua
penduduk asli tersebut meyakini kehidupan ruhani setelah kematian jasad jasmani.
Sihir dan tehnik untuk mendorong orang melakukan sesuatu melalui pelantunan
rapalan merupakan hal yang prevalen di antara mereka. Semua bangsa Indian
memiliki jimat (amulet) yang dipercaya bisa menjaga dirinya dari bahaya atau
untuk menimbulkan petaka pada musuh.
Upacara
Jika dalam agama barat menganggap upacara sebagai pelayanan dari theology,
agama penduduk asli Amerika hampir tidak membedakan antara mithologi dan ritual.
Ada berbagai upacara pada saat tandur atau panen tetumbuhan. Ada ritual-ritual
yang dikaitkan dengan kematian, kelahiran, kehamilan dan menstruasi. Mereka
mengenal pembatasan aktivitas seksual.
Upacara keagamaan diselenggarakan oleh dukun yang membacakan mantera atau
melakukan ritual, termasuk di antaranya persembahan, doa, mewarnai wajah dan
tubuh serta membuka bungkus barang-barang yang dikeramatkan. Si pemohon berikrar
bahwa ia akan memberikan hadiah jika keinginannya tercapai. Nyanyian yang
diperoleh melalui visi dianggap amat penting. Suku Indian padang rumput (seperti
suku Apache) sering mengulang lagu-lagu menurut urutan mistik seperti empat atau
tujuh.
Gubug panas (sweatlodge)
Upacara Inipi merupakan acara pensucian yang umum terdapat di antara suku-suku
padang rumput utara. Upacara ini dianggap sebagai Ikce Wicasa (orang biasa) yang
tidak memerlukan bantuan dukun, meski ada seseorang yang ditunjuk sebagai
pemimpin upacara. Upacara ini bisa untuk beberapa bentuk tujuan seperti
penyembuhan (dimana diperlukan kehadiran dukun) atau membantu seseorang mencoba
menghubungi sang Pencipta yang ada di dalam diri masing-masing, atau juga
maksud-maksud lainnya.
Upacara ini dilakukan di dalam sebuah gubug kecil yang terbuat dari
cabang-cabang pohon willow yang ditancap ke tanah membentuk lingkaran.
Cabang-cabang ditekuk ke arah tengah dan diikat diujungnya sehingga membentuk
struktur kubah setinggi pinggang. Besaran struktur tersebut disesuaikan dengan
banyaknya orang yang mengikuti upacara Inipi. Selimut kulit bison atau penutup
lainnya ditaruh di atas cabang-cabang itu sehingga membentuk sebuah gubug dengan
sebuah lubang kecil sebagai pintu. Arah keletakan pintu tergantung pada visi
sang dukun. Ada gubug panas yang menghadap timur, ada juga yang menghadap barat.
Ranting daun berbau harum (sage) diletakkan di lantai gubug untuk digunakan
partisipan guna menggosok atau membalur tubuh mereka. Benda-benda lainnya yang
diperlukan seperti batu, kayu dan air lalu dikumpulkan. Kayu diletakkan
sekeliling dan di tengah batu dengan cara tertentu agar batu bisa dipanaskan
secara efektif. Orang yang ditunjuk sebagai penjaga api bertanggung-jawab
memanaskan batu dan membawa batu itu ke dalam gubug. Dalamnya gubug dipanaskan
dengan api dan kemudian di atas batu tersebut disiramkan air untuk membentuk uap
yang akan membuat para peserta berkeringat. Upacara ini dimaksudkan untuk
mensucikan tubuh, menyembuhkan penyakit dan mempengaruhi roh-roh.
Mereka membaca mantera-mantera dan nyanyian khusus, setelah mana disiramkan air
ke atas batu panas untuk menghasilkan uap, dan suhu ruangan akan meningkat.
Tambah banyak lagi lagu-lagu yang dinyanyikan. Kemudian sang dukun mulai membaca
doanya. Selanjutnya para peserta ikut berdoa menurut urutan arah jarum jam. Doa
bisa dibaca keras atau pun dalam hati.
Gubug panas ini tersebar di seluruh daratan Amerika Utara. Sauna modern
prinsipnya sama dengan gubug panas tersebut. Wewangian favorit yang digunakan
dalam upacara demikian adalah rumput sereh. Pada tempat dilaksanakan Tarian
Matahari, tengkorak bison ditempatkan pada suatu cerukan yang disebut altar.
Dalam upacara-upacara seperti ini mereka terkadang juga mengenakan topeng. Para
Penari Banteng misalnya mengenakan kepala bison dan bangsa Iroquois menggunakan
berbagai bentuk topeng.
Tarian Matahari
Semua upacara selalu disertai tarian, tetabuhan dan nyanyian. Beberapa tarian
dianggap sakral dan yang lainnya untuk bersantai. Semua suku bangsa itu
menggunakan tambur atau gendang. Para pemuda yang sedang naksir para gadis
biasanya menggunakan seruling. Pada beberapa suku digunakan seruling dari tulang
burung elang pada upacara seperti Tarian Matahari.
Tarian Matahari (Wiwanyag Wacipi) adalah upacara yang termasuk amat sakral.
Tarian ini berlangsung selama empat hari dan dilakukan setahun sekali pada saat
solstis (titik balik matahari) musim panas. Tarian itu diadakan untuk berbagai
macam maksud dan tujuan, seperti untuk penyembuhan, sebagai tanda bersyukur
karena selamat dari kematian, tarian untuk orang lain yang secara phisik tidak
mampu atau terlalu sakit atau juga sebagai ungkapan syukur kepada sang Pencipta
atas segala mukjizat yang mereka terima. Tujuan lainnya, bisa juga untuk
menyatakan sumpah kepada sang Pencipta dalam mengajukan suatu permohonan
kepada-Nya. Banyak dari alasan itu hanya diketahui oleh si pelaku Tarian
Matahari dengan sang Pencipta saja. Sebelum melakukan Tarian Matahari, orang
sudah harus mendapat Hanbleciya (visi) yang menjadi petunjuk apakah ia sudah
bisa mengadakan upacara itu atau tidak, karena tidak setiap orang diharuskan
melaksanakannya. Kalau mimpi yang diterimanya memang mengizinkan dirinya
melakukan Tarian Matahari, maka ia akan melakukan persiapan satu tahun di muka.
Tarian itu diadakan di sebuah bangunan yang terbuat dari kayu yang sesuai
persyaratan. Sebelum menegakkan tiang tengah, mereka meletakkan seikat ranting,
sepotong kulit bison dan beberapa sesaji di cabang kayu. Ini disebut sebagai
Sarang Elang. Bangunan itu lebih tepat disebut tipi raksasa yang berupa
lingkaran dimana kayu wuwungannya terkait ke tiang tengah. Di dalam bangunan itu
ditempatkan tengkorak kepala bison di atas altar.
Para penari berpuasa dan tidak minum selama beberapa hari, mata tertuju ke
puncak tiang tengah sambil menari dan berdoa memohon kekuatan (menarik karena
seperti di agama monotheistik seperti Islam dan Yahudi, berpuasa dimaksudkan
untuk mencapai pencerahan ruhani). Tariannya sendiri sangat sederhana, yaitu
bersijingkat di atas jari kaki sambil meniup peluit. Pada beberapa suku, para
penari itu disakiti oleh dukun dengan menusuk dada, tangan atau punggungnya.
Karena itulah pemerintah Amerika Serikat pernah melarangnya sementara pada tahun
1904.
Indian padang rumput melakukan Tarian Bison guna menjamin hasil perburuan yang
baik di musim mendatang. Tarian Jagung Hijau bertujuan merayakan panen pertama
musim panas. Upacaranya berjalan empat hari. Sebelum upacara, semua pakaian dan
perabot tua dihancurkan dan semua api dipadamkan. Sebuah nyala api baru dimulai
di lokasi sentral desa mereka. Para wanita membawa obor dari api baru itu untuk
menyalakan pediangan di rumahnya masing-masing. Mereka membuat perabotan baru
sebagai pengganti yang lama. Dalam Tarian Ular suku bangsa Hopi, dilepaskan
ular-ular agar dewa hujan menurunkan hujannya.
Shaman (Wakan)
Banyak dari bangsa tersebut yang meyakini adanya kekuatan spirit atau roh.
Bangsa Iroquois menyebutnya Orenda, sedangkan bangsa Sioux memanggilnya dengan
nama Wakonda. Mereka meyakini bahwa Roh Penjaga akan membimbing manusia melalui
kesulitan hidup. Ketika pemuda, terkadang ada juga putri-putri, mencapai usia
belasan, mereka melalui suatu upacara agar mereka bisa menemukan sang Roh
Penjaga. Kegiatan itu disebut Mencari Mimpi. Pesertanya menahan diri tanpa
makan, tidur dan air minum sampai bisa melihat suatu visi atau mimpi.
Para shaman (dukun) adalah pribadi yang memiliki kekuatan spiritual yang
tinggi. Pada beberapa suku mereka berfungsi sebagai dukun atau Wakan. Seorang
shaman diyakini mempunyai hubungan dekat dengan dunia roh. Ia menjadi perantara
bagi individual atau juga bagi klan. Mereka mempunyai fungsi yang berbeda di
masing-masing suku, ada yang menjadi tukang ramal, ahli sihir atau pendeta
terlatih dalam menangani ritual upacara.
Penduduk asli tersebut meyakini bahwa keberadaan sebuah benda di dalam tubuh
akan menimbulkan penyakit. Shaman biasanya meniupkan asap tembakau pada orang
yang sakit karena dianggap memiliki daya magis. Mereka menghisap bagian tubuh
orang yang sakit itu sampai menemukan obyek yang menimbulkan penyakit. Shaman
itu kemudian akan meludahkan batu atau ranting yang tadinya mereka sembunyikan
di dalam mulutnya.
Disamping menyembuhkan orang sakit, mereka ini juga bisa menyembuhkan tulang
yang patah dan menggunakan berbagai obat herbal. Banyak dari tanaman yang telah
mereka gunakan selama ratusan tahun, nyatanya sekarang masih digunakan dunia
kedokteran modern seperti racun panah Curare yang dipakai untuk mengatasi gejala
penyakit anjing gila (hidrophobia) dan tetanus. Mereka juga menggunakan kina
yang dipakai dokter sekarang untuk malaria. Terapi mereka terdiri dari herbal,
larutan theraputik dan obat rumahan. Sebagian dari Shaman ini menspesialisasikan
diri antara lain sebagai bidan atau pengobatan gigitan ular. Tehnik pengobatan
lainnya meliputi juga pengurutan (masase), menghirup asap dan pembekaman darah.
Guna membuktikan kemampuannya yang luar biasa, seorang Shaman akan memanggil
orang-orang ke suatu pertemuan dan menegakkan superioritas dirinya dengan
melakukan beberapa keterampilan. Shaman memiliki organisasi yang rumit dimana
seorang guru mempunyai sejumlah murid. Shaman bangsa Pawnee ada yang bisa
memegang jonggol jagung menyala dengan tangan telanjang atau berdiri di atas
batu yang membara. Shaman bangsa Dakota bisa berjalan di atas api. Shaman bangsa
Crow terkadang ikut dalam kompetisi publik mempertarungkan kekuatan mereka.
Di Amerika bagian tengah, para pendeta diurut menurut dewa-dewa yang mereka
sembah. Pejabat tinggi politis dianggap juga sebagai pendeta karena dianggap
telah mendapat pendidikan formal. Kalender mereka berdasarkan matahari
(syamsiah) dan setiap hari dalam seminggu mempunyai nama sendiri.
Pendeta
Pendeta menjalankan upacara publik pada suatu suku tertentu, sedangkan shaman
hanya berurusan dengan individual atau keluarga saja. Pendeta melalui masa
pelatihan yang panjang. Mereka menggunakan peralatan dan punya tempat ibadah
untuk melaksanakan upacara.
Shaman bangsa Pawnee berfungsi juga sebagai pendeta karena telah melalui
pendidikan khusus. Sebelum pentahbisannya, tiap pendeta harus mempertunjukkan
keterampilannya kepada sukunya. Kependetaan merupakan status yang turun temurun,
dilanjutkan oleh saudara terdekat dalam garis ibu.
Keyakinan pada akhirat
Penduduk asli ini meyakini kelanjutan ruh setelah kematian, namun mereka tidak
mempercayai adanya ganjaran dan penghukuman. Mereka berpendapat bahwa yang mati
akan hidup terus sebagaimana mereka hidup tadinya di dunia, berburu bison,
bermain dan hidup dalam tenda tipi yang menyenangkan. Indian Pawnee meyakini
kalau ruh akan terbang ke langit dan menjadi bintang-bintang sedangkan para
kepala suku akan pergi ke suatu tempat tertentu. Orang-orang yang mati karena
sakit, ruhnya akan berkumpul di Bintang Selatan, sedangkan Bintang Putih
memegang kendali atas ruh sisanya.
Indian Crow membagi ruh dalam dua kelompok, yang pertama adalah yang akan
tertahan di kuburan dan yang lainnya yang akan bepergian ke akhirat. Hidup
setelah kematian dianggap sebagai kelanjutan daripada eksistensi manusia di
dunia lain. Belakangan, orang Eropah yang memahami bahwa yang dimaksud adalah
negeri di mana segala sesuatu akan menjadi lebih mudah dari di dunia, lalu
memberikan istilah ‘tanah perburuan berbahagia.’
Mimpi dan visi
Kebanyakan suku Indian ini (terutama bangsa Sioux) menganggap sangat penting
yang namanya visi. Roh Besar (Wakan Tanka) akan bisa didengar suaranya
memberikan perintah-perintah dalam sebuah visi. Agar bisa mendapat visi, ia akan
menyepi, berpuasa dan tidak minum selama empat hari dimana selama itu ia memohon
kepada sang Roh tersebut agar mengasihani dirinya. Indian suku Crow terkadang
memotong seruas jari kirinya untuk membangkitkan iba sang Roh. Para pemuda suku
diingatkan bahwa semua keberhasilan dalam hidup bersumber pada visi. Karena itu
para pemuda itu akan pergi menyepi untuk berpuasa dan berdoa memohon sesuatu.
Orang dewasa terkadang mencari visi untuk mencari tahu apakah anak-anaknya
sehat, atau untuk melakukan pembunuhan balas dendam atau juga mencari barang
yang hilang. Orang tua Indian suku Ojibway mengajar anak-anaknya dari usia tujuh
tahun untuk berpuasa guna mendapatkan visi atau kashaf.
Dalam visi yang bersuara, seseorang akan mendengar suara siul burung, gemerisik
dedaunan, suara asing dari suku lain. Dalam visi yang bersifat visual ia akan
melihat misalnya hewan seperti bison, rusa, beruang, elang, anjing atau kelinci.
Banyak yang mengharapkan mendapat visi tetapi hanya sedikit yang memperolehnya.
Pria dan wanita Indian padang rumput mencari visi melalui mimpi. Setelah
berpuasa atau menyiksa diri, seorang anak muda akan mendapat mimpi dikunjungi
wujud supra natural yang dianggap akan menjadi ruh penjaga dirinya. Ruh itu akan
mengajarkan nyanyian magis, doa, perilaku yang baik dan memberitahukan benda apa
saja yang bisa digunakan untuk jimat dirinya. Benda-benda kramat itu lalu
dibungkus dalam selembar kulit, yang oleh orang Eropah disebut sebagai
‘kantung obat.’ Untuk komunikasi jarak jauh, semua suku Indian menggunakan
sinyal asap dan cermin yang memantulkan sinar matahari. Patut dicatat bahwa
pemerintah Amerika menggunakan suku Indian untuk mengirim pesan sandi dalam
bahasa mereka saat Perang Dunia Kedua.
Padang rumput di tengah Amerika merupakan lokasi konflik yang pernah terjadi di
antara bangsa Indian dan non-Indian. Pembantaian sistematis atas bison-bison
yang menjadi sumber makanan mereka akhirnya menghabisi kemampuan mereka melawan
bangsa Eropah. Mereka akhirnya dikungkung hidup terbatas pada tempat-tempat
tertentu yang disebut reservasi.
Agama baru
Banyak muncul agama baru di kalangan penduduk asli Amerika. Kebanyakan agama
baru itu diawali dengan kemunculan seseorang yang dianggap nabi dan punah
bersama kematian sang nabi itu. Namun dalam beberapa hal ada kelanjutan
nabi-nabi seperti halnya Neolin di antara suku Delaware. Agama baru itu muncul
dari hasrat penonjolan dan redefinisi kebudayaan tradisional ketika merasa
terancam terasimilasi ke dalam budaya asing.
John Eliot yang dianggap sebagai rasul bangsa Indian di New England berhasil
membawa banyak bangsa Indian ke dalam agama Kristen di Massachusetts. Ia
menterjemahkan Injil ke dalam bahasa Algonquin yang diterbitkan tahun 1663
sebagai Injil pertama yang dipublikasi di Amerika bagian Utara.
Hiawatha
Setelah kedatangan bangsa Eropah, muncul tipe kepemimpinan baru di antara
bangsa Indian yang mengajar rakyatnya untuk meninggalkan minuman keras. Karena
orang-orang ini bisa meramal kejadian di masa depan maka orang Eropah
menyebutnya sebagai nabi. Salah satu nabi Indian yang terkenal adalah Hiawatha,
pemimpin bangsa Iroquois yang membentuk liga Iroquois dari enam suku bangsa
seperti Mohawk, Oneida, Onandaga, Cayuga, Seneca dan Tuscarora, untuk
menghentikan perang di antara berbagai suku.
Handsome Lake
Nabi suku Iroquois lainnya adalah Handsome Lake (1735 – 1815) yang menemukan
agama Longhouse sebagai gabungan dari agama Kristen dan agama Iroquois. Agama
Longhouse merupakan agama tradisional Iroquois yang aktif sejak 1818 sampai
sekarang. Ritual sentralnya adalah pengucapan koda Handsome Lake oleh para
pendeta yang diakui dalam upacara yang berlangsung tiga sampai lima hari. Ajaran
pertama dari koda itu ialah pernyataan kalau sang Pencipta dibuat sedih karena
umatnya minum whisky.
Visi-visi yang diterimanya merupakan awal dari karir kenabiannya. Dalam salah
satu visi itu diungkapkan bahwa dirinya berbicara dengan Yesus. Pada tahun 1812
Handsome Lake menerima sebuah surat dari presiden Thomas Jefferson yang
menganjurkan bangsa Iroquois untuk patuh kepada dirinya, hal mana telah
memperkuat posisinya terhadap oposisi dari reservasi lainnya.
Wovoka
Nabi lainnya adalah Wovoka (1856 – 1932) yang mendirikan agama Ghost Dance
pada tahun 1888. Menurut agama ini, Roh Besar suatu hari nanti akan
mengembalikan kehidupan bangsa Indian seperti sebelum kedatangan bangsa Eropah.
Wovoka menganjurkan pengikutnya untuk hidup damai dengan kulit putih. Ia
mencampurkan konsep agama Kristen dengan tradisi pagan, bahkan berpretensi
sebagai Kristus yang datang untuk memperbaharui bumi. Pembaharuan bumi merupakan
konsep pemikiran bangsa Indian sejak zaman purba.
Orang berdatangan dari jauh untuk mengunjungi Wovoka sang mesiah. Agama baru
itu mendapat pengikut dari suku-suku Dakota, Arapaho dan Cheyenne. Pertempuran
terkenal di Wounded Knee pada tahun 1890 dilakukan oleh salah seorang penganut
Wovoka di padang rumput dan berakibat pada pembantaian bangsa Sioux.
Gerakan ini mengharamkan pemakaian baju bangsa kulit putih dan berusaha
menghidupkan kembali gaya hidup masa lalu. Dalam pertemuan besar, pria dan
wanita menari dalam keadaan trance dimana mereka menceritakan visi yang mereka
terima ketika kemudian siuman kembali. Tarian inilah yang disebut Ghost Dance.
Untuk melawan gerakan tersebut, didirikanlah Native American Church.
Native American Church
Disamping agama-agama tradisional penduduk asli Amerika, banyak pula
sekte-sekte yang dimodifikasi. Native American Church (agama Peyote) mengaku
memiliki penganut sebanyak 250.000 orang dan menjadi organisasi agama penduduk
asli yang terbesar. Meski penggunaan kaktus peyote untuk tujuan sakramen sudah
ribuan tahun berjalan, tetapi Native American Church ini baru didirikan pada
tahun 1918. Gereja itu merangkum unsur tradisional penduduk asli (visi,
penyembuhan, mencari kekuatan melalui kesulitan) dengan ajaran Kristiani
(berkaitan dengan Yesus, Injil dan simbol seperti salib) serta penggunaan
tanaman kaktus peyote.
Upacara utamanya adalah ritual sepanjang malam yang terdiri dari berdoa,
menyanyi, khutbah, kesaksian dan mengunyah kaktus peyote yang bersifat
halusinogenik. Orang yang terganggu kesehatan atau menderita penyakit di
keluarganya menjadi sponsor dari ritual itu. Ritual tersebut dianggap memberi
kekuatan kuratif, baik secara botanikal atau pun spiritual. Gereja ini
menyemangati nilai-nilai akhlak Kristen seperti kedermawanan, kesucian,
solidaritas keluarga dan berpantang alkohol. Native American Chuch ini menjadi
trend yang memodifikasi keruhanian tradisional penduduk asli.
Indian Shaker Church
Gereja ini bermula dari pengalaman spiritual John Slocum, anggota suku Salish
yang merasa mendapat perintah Tuhan ketika sedang koma pada tahun 1881. Gereja
ini berkembang sampai barat laut California pada tahun 1926, dimana kongregasi
suku Yurok, Hupa dan Tolowa mendirikan gereja di sana. Gereja ini masih kuat
sampai sekarang dan merupakan pendamping praktek keagamaan penduduk asli,
tinimbang menjadi penggantinya. Gereja ini merangkum ajaran Protestan dan
tradisi shaman, meski di luar menyatakan menolak kepercayaan agama Indian.
Pertemuan jemaat dilakukan di gereja yang dibangun khusus dengan altar sederhana
dengan salib dicat putih dan lilin-lilin putih. Nyanian dan lonceng tangan
digunakan untuk merangsang trance dimana kekuatan Tuhan dimanifestasikan dalam
bentuk gemetar tubuh yang disebut ‘the shake.’
Hutang budi kepada Indian
Dalam kebanyakan komunitas penduduk asli, kemerdekaan pribadi menyatakan
pilihan dan suara, merupakan bagian dari pola hidup keseharian. Penduduk asli di
tepi samudra Atlantik banyak memberikan teladan kepada bangsa Eropah tentang
kemerdekaan, harga diri pribadi, demokrasi, pemerintahan perwakilan dan hak
untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah. Banyak ahli filosof Eropah dan
pemikir politis yang jelas dipengaruhi oleh arus berfikir politis bangsa Indian.
Ketika bangsa Eropah mendarat di Dunia Baru, penduduk asli telah memasok mereka
dengan makanan, mengajar mereka bercocok-tanam, mengail dan berburu dengan
metoda penduduk asli. Para pendatang tersebut dikenalkan pada peralatan dan
perabotan baru, pakaian dan cara hidup yang damai. Waktu itu tidak ada manusia
di belahan bumi Timur yang mengenal tanaman berguna seperti kentang, jagung dan
tembakau. Sekarang ini penduduk asli tersebut mengolah separuh dari pasokan
kentang dan jagung dunia. Begitu pula bangsa Eropah dikenalkan pada lebih dari
80 tanaman baru seperti kacang tanah, waluh, nanas, apukat, berbagai
kacang-kacangan, coklat, ubi rambat dan tembakau. Semua kapas yang ditanam di
Amerika mau pun yang diolah di Mesir, berasal dari jenis yang dikultivasi di
Amerika. Tembakau menyebar ke dunia Lama dari Dunia baru dan sekurang-kurangnya
ada 59 obat baru yang dikenalkan termasuk coca (untuk kokaine), curare (pelemas
otot), cinchona (sumber kina), datura (pereda sakit) dan ephedra (obat hidung).
Gerakan pramuka internasional pada dasarnya diilhami dari pelajaran yang
ditarik dari gaya hidup bangsa Indian. Sekarang ini gerakan konservasi alam
kembali kepada konsep tanah bangsa Indian. Kita sekarang menyadari kalau
anak-anak yang belum dilahirkan juga mempunyai hak atas bumi ini sebagaimana
juga kita. Kita harus hidup selaras dengan alam sebagaimana yang dilakukan
penduduk asli tersebut selama ribuan tahun. Ilmu psikologi anak-anak sedang
mempelajari metoda Indian dalam membesarkan, mengajar dan mendisiplinkan
anak-anak. Rousseau mengutip bangsa Indian ketika ia menyatakan ‘manusia
dilahirkan merdeka tetapi terbelenggu secara keseluruhan.’
Kesimpulan
Sekarang ini tidak ada yang tersisa bentuk ekspresi keagamaan yang universal
pada 250 suku-suku penduduk asli yang ada di Amerika Serikat atau pun Kanada.
Sedikit sekali penduduk asli sekarang ini yang bisa menceritakan secara pasti
bagaimana nenek moyang mereka beragama sebelum kedatangan bangsa Eropah. Terlalu
banyak kematian di antara Amerika masa kini dengan masa sebelum kedatangan
Columbus. Terlalu banyak pemusnahan budaya dan terlalu banyak pemaksaan konversi
ke agama Kristen. Bagi penduduk asli Amerika, perjuangan untuk hidup dan menjaga
identitas merupakan upaya yang harus dilakukan terus menerus. Kehidupan di area
reservasi dinodai oleh perjudian, alkohol dan kehidupan tanpa tujuan. Namun
telaah atas kepercayaan dan praktek ibadah nenek moyangnya memfokus pada aspek
keruhanian daripada kehidupan, meski prakteknya berbeda dibanding keimanan agama
monotheisme dari Timur Tengah.
Mereka meyakini adanya sosok sang Pencipta dan memohon kepada-Nya untuk bantuan
dan pertolongan. Telaah yang lebih mendalam mungkin bisa menghasilkan
pengetahuan tentang agama mereka yang lebih detil.
Sumber:
1.The Indian Heritage of America, A. M. Josephy, NY, 1968.
2.The Indian of the Plains, R. H. Lowie, NY, 1954.
3.The European and the Indian, James Axtell.
4.The Indians, W. Brandon.
5.The American Indians, E. Spicer.
6.Red Man’s America, Ruth Underhill.
7.www.nativeweb.com
8.World Book of Encyclopedia, vol. 10.
9.The Canadian Encyclopedia, vol. 2, 1988.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

The King Casino
The king casino in Oklahoma offers a wide septcasino variety of games. The casino 토토사이트 offers 1xbet korean several slots, poker, blackjack, and live games communitykhabar to https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ choose from. We will also