Sabtu, 22 November 2008

kepada yang terindah


–Kepada yang terindah–

Bukan seperti kematian untuk mu, tetapi sebuah cinta yang pasti…
setiap kau layangkan pandang kepada nostalgia semuanya menjadi begitu buram,
kau hanya berkata, itu semua tinggal kenangan….
ku katakan padamu bukan nostalgia a
twpun kenangan… ini adalah moment yang pasti tentang cinta,tidak akan pernah menjadi kenangan, dimana air mata berbicara begitu derasnya sebagai duta dari lubuk hati…

bukankah janji itu adalah hutang yang harus terbayar? itulah yang membuat ku tidak mau berubah walau sedikit… kita telah bersatu didalam janji, dimana langit telah menyaksikan, dan menaungi kita dibawah bintang-bintang yang berlinang air mata haru, jiwa kami sebagai maharnya…

semuanya membasahi sukma yang sedang bercinta…. berpagut dengan alunan simfoni kehidupan… jiwa mana yang mau pergi dari surga ini? aku tetap disini menanti kehadiran mu di depan gerbang mahligai,tak pedulikan siapapun bahkan dirimu sendiri…

jangan pernah kau kubur semua cinta, dekaplah didalam sukma sehingga ia terus berdiri tegak dan abadi…Cinta memang harus dimiliki, tetapi banyak yang tidak mengetahui caranya… bicara cinta yang memberikan ku mata kepada logika… sama sekali tidak membutakan, jika kau berpegang kepada janjimu…

kepada yang terindah, rumah mu ada disini bersama ku dimana tidak ada secarik kain dan sejengkal benang pun yang membatasi, benar-benar telanjang bulat di dalam cumbuan kehidupan cinta, kita telah bersatu…

Tidak ada komentar: